Iklan Panas
Cara potong kuku amalan Rasulullah S.A.W
Berkata Saidatina Aisyah bermaksud:Sepuluh perkara dikira sebagai fitrah iaitu memotong misai, memelihara janggut, bersugi, memasukkan air ke hidung, memotong kuku, membasuh sendi-sendi, mencabut bulu ketiak, mencukur bulu ari-ari, bersuci dengan air (beristinja), berkata Zakaria: Aku lupa yang ke-10 kecuali berkumur.
(Riwayat Muslim).
Dari Anas bin Malik bermaksud:
Sudah ditentukan waktu kepada kami memotong misai, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu ari-ari agar kami tidak membiarkannya lebih daripada 40 malam.
(Riwayat Muslim).
Menurut Imam Shafie:
Sunat memotong kuku sebelum mengerjakan solat Jumaat sepertimana disunatkan mandi, bersugi, berharuman, berpakaian kemas sebelum ke masjid.
Rasulullah S.A.W. bersabda bermaksud:
Sesiapa yang mandi pada hari Jumaat, bersugi, berwangian jika memilikinya dan memakai pakaian yang terbaik, kemudian keluar rumah hingga sampai ke masjid, dia tidak melangkahi orang yang sudah bersaf, kemudian mengerjakan sembahyang apa saja (sembahyang sunat), dia diam ketika imam keluar (berkhutbah) dan tidak berkata-kata hingga selesai mengerjakan sembahyang, maka jadilah penebus dosa antara Jumaat itu dan Jumaat sebelumnya.
(Riwayat Ahmad).
Berkata Abu Hurairah R.A. bermaksud:
Nabi Muhammad S.A.W. memotong kuku dan menggunting misai pada hari Jumaat sebelum baginda keluar untuk bersembahyang.
(Riwayat al-Bazzar dan al-Tabrani).
Mulakan memotong kuku dengan Bismillah dan selawat Nabi dan mulakan dengan jari telunjuk sebelah kanan sehingga selesai tangan kanan, kemudian jari kelingking sebelah kiri sampai ibu jari tangan kiri dan akhir sekali ibu jari tangan kanan.
Kalau kaki pula, mulakan dengan jari kelingking kaki kanan sampai kelingking kaki kiri. Itulah sunnah yang paling kuat dipegang selama ini walaupun ada banyak khilafnya.(perselisihan pendapat).
Wallahu A’lam
terima kasih membaca di zulkim blogspot
5 Tips Tidak Di Rompak Oleh Pencuri
1. Untuk rumah, pasang perangkap tikus sebanyak mungkin, letakkan umpan emas atau besi atau duit.
2. Untuk melindungi kereta anda, langgar apa-apa agar kereta anda kemek, pancitkan tayar anda, beli rim second hand yang buruk, beli ezsos paling murah dan jangan letak stiker pada kereta anda.
3. Untuk motor, pancitkan tayar, cabut spark plug dan sentiasa memastikan tangki minyak kosong.
4.Untuk anak anda, beli pakaian bundle untuk mereka pakai, beri hanya 50 sen sehari pada mereka.
5. Untuk anda sendiri, jangan suka menunjuk (berdosa tau !!!)
Orang-orang Yang Di do'akan Oleh Para Malaikat...
Insya Allah berikut inilah orang - orang
yang didoakan oleh para malaikat :
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci". (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)
3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib
wat Tarhib I/272)
5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka
ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu". (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)
6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat
tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., Shahih Muslim no. 2733)
9. Orang - orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang - orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa "sunnah" (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)
11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar,"Sanadnya shahih")
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada
orang lain" (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
yang didoakan oleh para malaikat :
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga Malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci". (Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'" (Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)
3. Orang - orang yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang - orang) yang berada pada shaf - shaf terdepan" (Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra' bin 'Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
4. Orang - orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf).
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang - orang yang menyambung shaf - shaf" (Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib
wat Tarhib I/272)
5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, "Jika seorang Imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka
ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu". (Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)
6. Orang yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat akan selalu bershalawat ( berdoa ) kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, 'Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
7. Orang - orang yang melakukan shalat shubuh dan 'ashar secara berjama'ah.
Rasulullah SAW bersabda, "Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat 'ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat 'ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, 'Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?', mereka menjawab, 'Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat'" (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat
tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan'" (Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda' ra., Shahih Muslim no. 2733)
9. Orang - orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit'" (Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa ) kepada orang - orang yang sedang makan sahur" Insya Allah termasuk disaat sahur untuk puasa "sunnah" (Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)
11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh" (Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar,"Sanadnya shahih")
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, "Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada
orang lain" (Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
Solat Tahajud : Fadhilat dan Keistimewaan
Solat malam atau Solat Tahajud adalah satu peluang keemasan ditawarkan kepada manusia untuk mengeratkan perhubungan kita dengan Allah.
Kesusahan hanya dirasai mereka yang jarang atau tidak pernah melakukannya, tetapi bagi mereka yang biasa, ia menjadi satu kenikmatan pula. Malah, bagi yang dapat menghayatinya mereka akan berasa kerugian besar jika tertinggal daripada mengerjakan solat berkenaan.
Pada sepertiga malam pintu langit terbuka luas menerima taubat hamba-Nya. Malaikat membawa kendi emas untuk mengumpul air mata taubat bagi menyiram api neraka yang sedia menanti untuk membakar tubuh manusia di akhirat nanti.
Sabda Rasulullah s.a.w bermaksud: “Allah s.w.t sayang kepada lelaki yang bangun malam kemudian mengerjakan solat dan akan membangunkan isterinya manakala kalau isterinya enggan, dipercikkan air di wajahnya. Allah s.w.t sayangkan perempuan yang bangun malam kemudian mengerjakan solat dan membangunkan suaminya manakala jika suaminya enggan, dipercikkan air ke wajahnya.” (Hadis riwayat Abu Daud)
Amalan solat malam bukan hanya diamalkan Nabi Muhammad s.a.w, malah ia diamalkan umat nabi sebelumnya. Ini bererti perintah mengerjakan solat tahajud bukanlah dikhususkan kepada umat Nabi Muhammad s.a.w semata-mata.
Saidina Umar al-Khattab menyatakan kelebihan solat malam dengan berkata: “Sesiapa mengerjakan solat malam (tahajud) dengan khusyuk nescaya dianugerahkan Allah sembilan perkara, lima di dunia dan empat di akhirat. Kurniaan di dunia ialah:-
* Jauh daripada segala penyakit
* Lahir kesan taqwa pada wajahnya
* Dikasihi sekelian mukmin dan seluruh manusia
* Percakapannya mengandungi hikmah (kebijaksanaan)
* Dikurniakan kekuatan dan diberi rezeki dalam agama (halal dan diberkati)
Sementara empat perkara di akhirat ialah:-
* Dibangkitkan dari kubur dengan wajah berseri-seri
* Dipermudahkan hisab
* Cepat melalui sirat al-Mustaqim seperti kilat
* Diserahkan suratan amalan pada hari akhirat melalui tangan kanan.”
Solat malam adalah solat yang penting antara solat-solat sunat yang lain. Rasulullah S.A.W pernah ditanya, “Solat apakah yang paling utama selepas solat lima waktu?” Beliau menjawab dengan tegas, “Solat malam!” (Hadis Riwayat Muslim).
Beberapa keutamaan yang diperoleh oleh para pengamal solat malam adalah seperti berikut:
1. Tercatat sebagai orang yang baik dan berhak mendapat anugerah rahmatnya (Surah adz-Dzariyat ayat 15 hingga 18).
2. Mendapat penyempurnaan di atas kekurangan dalam ibadat wajibnya, hingga dapat menempati darjat yang terpuji (Surah al-Israk ayat 79).
3. Mendapat pujian daripada Allah (Surah al-Furqan ayat 63 hingga 64).
4. Dilihat sebagai orang yang beriman (Surah as-Sajadah ayat 16).
5. Darjatnya dibezakan dengan orang yang malas (Surah az-Zumar ayat 9).
Beberapa petikan hadis berikut menyebut beberapa fadilat dan keindahan lain solat malam. Antaranya adalah hadis daripada Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash yang berbunyi, Rasulullah S.A.W berkata kepadaku, “Abdullah, jangan jadi seperti polan yang pernah mendirikan solat malam kemudian meninggalkannya,” (Hadis Riwayat Bukhari-Muslim).
Salman al-Farisi menceritakan, Rasulullah S.A.W berkata, “Kerjakanlah solat malam, kerana itu adalah kebiasaan orang soleh sebelum kamu, jalan mendekatkan diri kepada Tuhan, penebus kesalahan, pencegah dosa, serta penghindar penyakit.”
Salim bin Abdullah bin Umar bercerita kepada Hafshah, isteri Rasulullah S.A.W, “Ketika Rasulullah S.A.W masih hidup, biasanya apabila seseorang bermimpi, dia menceritakan mimpinya itu kepada Rasulullah S.A.W. Saya berharap mendapat mimpi supaya dapat menceritakannya kepada beliau. Semasa masih muda, biasanya saya tidur di masjid. Suatu ketika, saya bermimpi seakan-akan dua malaikat memegang dan membawaku ke neraka yang dibina seperti perigi dan memiliki tanduk. Di dalam perigi itu ada beberapa orang yang saya kenal. Saya lalu berkata, “Saya berlindung kepada Allah dari neraka.” Saya bertemu dengan malaikat lain yang berkata padaku, “Jangan takut.” Mimpi ini disampaikan oleh Hafshah kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau berkata, “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah ketika mahu solat malam.” Selepas itu, dia hanya tidur sebentar sahaja di malam hari.
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, “Syaitan mengikat tengkuk kamu yang tidur dengan tiga ikatan. Syaitan menepuk pada setiap ikatan, ‘Bagimu malam yang panjang, maka tidurlah.’ Apabila kamu bangun dan berzikir mengingat Allah, maka terbukalah satu ikatan. Apabila kamu berwuduk, terbuka satu lagi ikatan. Apabila kamu solat, terbukalah satu ikatan lagi. Maka di pagi hari, kamu segar dan bersemangat. Sekiranya tidak, di pagi hari tentu kamu berasa lesu dan malas.”
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, “Tuhan kita turun setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, dan menyatakan, ‘Siapa yang berdoa kepadaku, pasti aku kabulkan. Sesiapa yang memohon kepadaku, pasti aku beri, dan sesiapa yang memohon ampun kepadaku, pasti aku ampuni.’” (Hadis Riwayat Al-Jama’ah).
‘Amr bin Al-‘Ash meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, “Sedekat-dekat hamba kepada Allah adalah pada tengah malam yang terakhir. Apabila kamu dapat menyertai golongan orang yang berzikir mengingat Allah pada saat itu, maka lakukanlah.” (Hadis Riwayat Al-Hakim).
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, “Apabila seseorang membangunkan isterinya pada waktu malam, lalu kedua-duanya solat dua rakaat, maka mereka tercatat dalam golongan orang yang selalu berzikir.” (Hadis Riwayat Abu Daud).
Kesusahan hanya dirasai mereka yang jarang atau tidak pernah melakukannya, tetapi bagi mereka yang biasa, ia menjadi satu kenikmatan pula. Malah, bagi yang dapat menghayatinya mereka akan berasa kerugian besar jika tertinggal daripada mengerjakan solat berkenaan.
Pada sepertiga malam pintu langit terbuka luas menerima taubat hamba-Nya. Malaikat membawa kendi emas untuk mengumpul air mata taubat bagi menyiram api neraka yang sedia menanti untuk membakar tubuh manusia di akhirat nanti.
Sabda Rasulullah s.a.w bermaksud: “Allah s.w.t sayang kepada lelaki yang bangun malam kemudian mengerjakan solat dan akan membangunkan isterinya manakala kalau isterinya enggan, dipercikkan air di wajahnya. Allah s.w.t sayangkan perempuan yang bangun malam kemudian mengerjakan solat dan membangunkan suaminya manakala jika suaminya enggan, dipercikkan air ke wajahnya.” (Hadis riwayat Abu Daud)
Amalan solat malam bukan hanya diamalkan Nabi Muhammad s.a.w, malah ia diamalkan umat nabi sebelumnya. Ini bererti perintah mengerjakan solat tahajud bukanlah dikhususkan kepada umat Nabi Muhammad s.a.w semata-mata.
Saidina Umar al-Khattab menyatakan kelebihan solat malam dengan berkata: “Sesiapa mengerjakan solat malam (tahajud) dengan khusyuk nescaya dianugerahkan Allah sembilan perkara, lima di dunia dan empat di akhirat. Kurniaan di dunia ialah:-
* Jauh daripada segala penyakit
* Lahir kesan taqwa pada wajahnya
* Dikasihi sekelian mukmin dan seluruh manusia
* Percakapannya mengandungi hikmah (kebijaksanaan)
* Dikurniakan kekuatan dan diberi rezeki dalam agama (halal dan diberkati)
Sementara empat perkara di akhirat ialah:-
* Dibangkitkan dari kubur dengan wajah berseri-seri
* Dipermudahkan hisab
* Cepat melalui sirat al-Mustaqim seperti kilat
* Diserahkan suratan amalan pada hari akhirat melalui tangan kanan.”
Solat malam adalah solat yang penting antara solat-solat sunat yang lain. Rasulullah S.A.W pernah ditanya, “Solat apakah yang paling utama selepas solat lima waktu?” Beliau menjawab dengan tegas, “Solat malam!” (Hadis Riwayat Muslim).
Beberapa keutamaan yang diperoleh oleh para pengamal solat malam adalah seperti berikut:
1. Tercatat sebagai orang yang baik dan berhak mendapat anugerah rahmatnya (Surah adz-Dzariyat ayat 15 hingga 18).
2. Mendapat penyempurnaan di atas kekurangan dalam ibadat wajibnya, hingga dapat menempati darjat yang terpuji (Surah al-Israk ayat 79).
3. Mendapat pujian daripada Allah (Surah al-Furqan ayat 63 hingga 64).
4. Dilihat sebagai orang yang beriman (Surah as-Sajadah ayat 16).
5. Darjatnya dibezakan dengan orang yang malas (Surah az-Zumar ayat 9).
Beberapa petikan hadis berikut menyebut beberapa fadilat dan keindahan lain solat malam. Antaranya adalah hadis daripada Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash yang berbunyi, Rasulullah S.A.W berkata kepadaku, “Abdullah, jangan jadi seperti polan yang pernah mendirikan solat malam kemudian meninggalkannya,” (Hadis Riwayat Bukhari-Muslim).
Salman al-Farisi menceritakan, Rasulullah S.A.W berkata, “Kerjakanlah solat malam, kerana itu adalah kebiasaan orang soleh sebelum kamu, jalan mendekatkan diri kepada Tuhan, penebus kesalahan, pencegah dosa, serta penghindar penyakit.”
Salim bin Abdullah bin Umar bercerita kepada Hafshah, isteri Rasulullah S.A.W, “Ketika Rasulullah S.A.W masih hidup, biasanya apabila seseorang bermimpi, dia menceritakan mimpinya itu kepada Rasulullah S.A.W. Saya berharap mendapat mimpi supaya dapat menceritakannya kepada beliau. Semasa masih muda, biasanya saya tidur di masjid. Suatu ketika, saya bermimpi seakan-akan dua malaikat memegang dan membawaku ke neraka yang dibina seperti perigi dan memiliki tanduk. Di dalam perigi itu ada beberapa orang yang saya kenal. Saya lalu berkata, “Saya berlindung kepada Allah dari neraka.” Saya bertemu dengan malaikat lain yang berkata padaku, “Jangan takut.” Mimpi ini disampaikan oleh Hafshah kepada Rasulullah S.A.W, dan beliau berkata, “Sebaik-baik lelaki adalah Abdullah ketika mahu solat malam.” Selepas itu, dia hanya tidur sebentar sahaja di malam hari.
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, “Syaitan mengikat tengkuk kamu yang tidur dengan tiga ikatan. Syaitan menepuk pada setiap ikatan, ‘Bagimu malam yang panjang, maka tidurlah.’ Apabila kamu bangun dan berzikir mengingat Allah, maka terbukalah satu ikatan. Apabila kamu berwuduk, terbuka satu lagi ikatan. Apabila kamu solat, terbukalah satu ikatan lagi. Maka di pagi hari, kamu segar dan bersemangat. Sekiranya tidak, di pagi hari tentu kamu berasa lesu dan malas.”
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, “Tuhan kita turun setiap malam ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir, dan menyatakan, ‘Siapa yang berdoa kepadaku, pasti aku kabulkan. Sesiapa yang memohon kepadaku, pasti aku beri, dan sesiapa yang memohon ampun kepadaku, pasti aku ampuni.’” (Hadis Riwayat Al-Jama’ah).
‘Amr bin Al-‘Ash meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, “Sedekat-dekat hamba kepada Allah adalah pada tengah malam yang terakhir. Apabila kamu dapat menyertai golongan orang yang berzikir mengingat Allah pada saat itu, maka lakukanlah.” (Hadis Riwayat Al-Hakim).
Abu Hurairah meriwayatkan Rasulullah S.A.W berkata, “Apabila seseorang membangunkan isterinya pada waktu malam, lalu kedua-duanya solat dua rakaat, maka mereka tercatat dalam golongan orang yang selalu berzikir.” (Hadis Riwayat Abu Daud).
Subscribe to:
Posts (Atom)